Jumat, 13 April 2012

Mari Melirik!!!

Kala hujan datang, di dalam bus sedikit penuh. Pagi benar menuju kampung halaman.

Sedikit kecewa, sedikit menyesalkan, sedikit putus asa, payung tak kubawa.


Bertanya "mengapa hujan turun tiba-tiba?", yang mungkin akan menghambat langkahku menuju tujuan.

Merasa menderita kala membayangkan nasibku di terminal nanti dengan bawaan yang lumayan merepotkan.



Aku melirik ke jendela, aku melirik mereka. Pedagang itu, pedagang yang tak punya kios, mungkin tak mampu menyewa. Seketika pembeli berhamburan pergi, mencari penjual yang berkios. Sedang penjual itu sibuk menutupi dagangannya dengan lembaran-lembaran plastik usang.
Cukup lama lampu merah menyala, membuatku semakin melirik mereka. Bagaimana jika hujan tak kunjung reda? Sampai kapan mereka harus menunggu? Sementara mungkin hanya sedikit pembeli yang mau memilih dagangan di bawah rintik hujan.

Rasa menderita seketika hilang, betapa beruntungnya aku... Jika aku kehujanan, itu untuk diriku sendiri. Tapi mereka rela berhujan-hujanan demi keluarga.




Dari melirik, kita tertarik mengamati,
Dari mengamati, kita bisa memahami,
Dari memahami, hidup kita akan lebih berarti.


Mari melirik!!!

0 komentar:

Posting Komentar